Sunday, October 16, 2016

Belajar dari Plato


"Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambil satu ranting yang menurut anda paling baik. Ingat, anda harus terus berjalan ke depan dan jangan kembali lagi. Jika sudah menentukan pilihan, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut"

Itulah tantangan guru Plato ketika muridnya bertanya tentang arti cinta. Saat itu Plato masuk ke hutan dan menemukan sebuah ranting yang bagus, tetapi dia berpikir di depan ada ranting yang kebih baik. Ternyata, ranting yang paling baik justru yang sudah dia tinggalkan tadi. Akhirnya, Plato keluar hutan tanpa membawa apa-apa.

Guru pun menjawab itulah cinta. Kita selalu ingin mencari yang terbaik dan terindah sesuai dengan yang diharapkan. Namun, tanpa sadar justru kita tak mendapatkan apapun, sementara sang waktu terus berjalan.

Lalu, Plato bertanya tentang makna pernikahan. Guru pun menantang Plato kembali masuk ke dalam hutan. Aturannya sama, tetapi kali ini yang harus dibawa adalah salah satu pohon yang dianggap paling baik.

Masuklah Plato ke dalam hutan dan keluar dengan membawa pohon yang tak terlalu indah. Plato mengaku sebenarnya menemukan pohon yang indah, tetapi sulit memotongnya. Namun dia memilih pohon sederhana yang masih mampu dibawa keluar. Dia memilih pohon itu karena yakin mampu merawatnya dan menjadikannya indah.

Lalu guru pun menjawab, itulah makna pernikahan. Begitu banyak pilihan di depan, tetapi kita mesti menentukan satu pilihan. Terkadang sulit untuk menentukan, tetapi pilihan harus tetap dibuat.
Sumber: Kompas Edisi 27 Des 2011

No comments:

Post a Comment